Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Seiring
berjalannya waktu, kini semua telah berubah. Sukoharjo yang dulu daerah
terisolir dan tak punya potensi, saat ini telah disulap menjadi daerah
andalan pertanian di Wonosobo.
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
Hal itu terjadi, sejak dibentuk kecamatan baru, ternyata semangat warga untuk membangun dan memberdayakan daerahnya sangat tinggi. Lahan-lahan yang dulu hanya ditanami ketela, telah dialihubah menjadi lahan buah-buahan.
Sukoharjo pun lambat laun menjadi daerah yang tersohor sebagai sentra salak pondoh, pisang, durian, petai dan nangka di Wonosobo. Bahkan karena potensinya, oleh Pemkab Wonosobo, Sukoharjo ditetapkan sebagai kawasan agropolitan Rojonoto.
Masuk dalam kawasan agropolitan Rojonoto karena Sukoharjo terhitung sebagai basis aneka produk pertanian unggulan di Wonosobo bersama kecamatan Kaliwiro, Leksono dan Selomerto.
Jika orang bilang salak pondoh di Wonosobo, sudah tentu kiblatnya pasti ke Sukoharjo.
Bahkan belakangan ini, warga Sukoharjo sudah mulai melakukan inovasi baru terkait pengolahan hasil pertanian, yakni dengan memproduksi dodol, sirup dan keripik salak pondoh.
Seolah tak mau kalah, Kalibawang bersicepat lari dari ketertinggalannya. Semangat warga Kalibawang membudiayakan vanili, cabe, kelapa, kayu albasia dan tanaman kopi, sebagai potensi pertanian di sana patut dicontoh.
Apalagi, dari tahun ke tahun, harga komoditas pertanian tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Produk industri rumahan gula aren oleh warga Mergolangu Kalibawang perlu terus dikembangkan.
Mengingat gula aren termasuk langka, karena tidak setiap daerah bisa memproduksi.
Kini seolah-olah Sukoharjo dan Kalibawang tengah bangkit menjadi daerah Agropolitan. - See more at: http://lint4ng4yu.blogspot.com/2013/04/kecamatan-sukoharjo-andalan-pertanian.html#sthash.iq1Ejeht.dpuf
No comments:
Post a Comment