29 March 2015

MAKALAH PENCEMARAN UDARA


Makalah Pencemaran Tanah

 
 
 
 
 
 
453 Votes

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.
Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.

Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai pencemaran tanah beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan
2. sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang sedang dikaji
3. sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan
C. RUANG LINGKUP
Makalah ini membahas mengenai pencemaran tanah, mulai dari gambaran, dampak, dan cara menanggulangi pencemaran tanah tersebut.


BAB II

METODE PENULISAN

A. OBJEK PENULISAN
Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan, dampak yang ditimbulkan, dan cara penanggulangan pencemaran tanah.
B. DASAR PEMILIHAN OBJEK
Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena tanah merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua manusia pasti sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut. Namun, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan dari berbagai referensi, baik dari tinjauan kepustakaan berupa buku – buku atau dari sumber media internet yang terkait dengan pencemaran lingkungan.
D. METODE ANALISIS
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif pemecahan masalah.



BAB III

ANALISIS PERMASALAHAN

A. PEMBAHASAN

a. Gambaran dari Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
  1. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
1. Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
2. Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
  1. Penanganan yang Harus Dilakukan

TUGAS SEJARAH GERAKAN 3 A JEPANG



Gerakan Tiga A : Organisasi Bentukan Jepang – Pada kesempatan kali ini, Kata Ilmu akan membahas mengenai gerakan Tiga A : organisasi bentukan Jepang. Gerakan tiga A sendiri memiliki 3 arti, yakni Jepang pelindung Asia, jepang Pemimpin Asia dan Jepang cahaya Asia. berdiri pada tanggal 1 Juli 1942, diketuai oleh Mr. Syamsuddin. Pada awal gerakan tiga A dikenalkan kepada masyarakat Indonesia, terlihat bahwa pemerintah Jepang berjanji bahwa saudara tuanya ini dapat mencium aroma kemerdekaan.
Pada awal-awal gerakannya, pemerintah militer jepang bersikap baik terhadap bangsa Indonesia, tetapi akhirnya sikap baik itu berubah. Apa yang ditetapkan pemerintah Jepang sebenarnya bukan untuk mencapai kemakmuran dan kemerdekaan Indonesia, melainkan demi kepentingan pemerintahan jepang yang pada saat itu sedang menghadapi perang. Tetapi setelah pemerintahan jepang mengetahui betapa besar pengharapan akan sebuah kemerdekaan, maka mulai dibuat propaganda – propaganda yang terlihat seolah-olah Jepang memihak pada kepentingan bangsa Indonesia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCKzS5x8gbPWLGD0JgbF2fmFQ4SEbhmUU2z6lXtYlQEeOG29ms1x9BZR5pK_VCEmtCX1yEso21SgJYJUpaVQjXN8hdY7GemE3-abPZadO4Ypvj-W6HvzSfan-s2O_ZseF_7SFNLRevWaiJ/s1600/gerakan+tiga+A.jpeg
Dalam menjalankam aksinya, Jepang berusaha untuk bekerja sama dengan paea pemimpin bangsa Indonesia ( bersikap Kooperatif ). Cara ini digunakan agar para pemimpin nasional dapat merekrut massa dengan mudah dan pemerintahan jepang dapat mengawasi kinerja para pemimpin bangsa.
Tetapi gerakan Tiga A tidak bertahan lama, hal ini dikarenakan kurang mendapat simpati dikalangan masyarakat Indonesia. sebagai penggantinya, pemerintah Jepang menawarkan kerjasama kepada tokoh – tokoh nasional bangsa Indonesia. Dengan kerjasama ini pemimpin – pemimpin Indonesia yang ditahan dapat dibebaskan, diantaranya Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta, Sutan Syahrir dan lain-lain.
Gerakan Tiga A Gerakan Tiga A yang memiliki tiga arti, yaitu Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia. Pada awal gerakan ini dikenalkan kepada masyarakat Indonesia, terlihat bahwa pemerintah Jepang berjanji bahwa saudara tua nya ini dapat mencium aroma kemerdekaan. Pada awal gerakannya, pemerintah militer Jepang bersikap baik terhadap bangsa Indonesia, tetapi akhirnya sikap baik itu berubah. Apa yang ditetapkan pemerintah Jepang sebenarnya bukan untuk mencapai kemakmuran dan kemerdekaan Indonesia, melainkan demi kepentingan pemerintahan Jepang yang pada saat itu sedang menghadapi perang. Tetapi setelah pemerintah Jepang mengetahui betapa besarnya pengharapan akan sebuah kemerdekaan, maka mulai dibuat propaganda-propaganda yang terlihat seolah-olah Jepang memihak kepentingan bangsa Indonesia. Dalam menjalankan aksinya, Jepang berusaha untuk bekerja sama dengan para pemimpin bangsa (bersikap kooperatif). Cara ini digunakan agar para pemimpin nasionalis dapat merekrut massa dengan mudah dan pemerintah Jepang dapat mengawasi kinerja para pemimpin bangsa. Tetapi gerakan ini tidak bertahan lama. Hal ini dikarenakan kurang mendapat simpati di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagai penggantinya, pemerintah Jepang menawarkan kerja sama kepada tokoh-tokoh nasional Indonesia. Dengan kerja sama ini, pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditahan dapat dibebaskan, di antaranya Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Sutan Syahrir, dan lain-lain.

2. Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) Tawaran kerja sama yang ditawarkan pemerintahan Jepang pada masa itu, disambut hangat oleh para pemimpin bangsa. Sebab menurut perkiraan mereka, suatu kerja sama di dalam situasi perang adalah cara terbaik. Pada masa ini, muncul empat tokoh nasionalis yang dikenal dengan sebutan Empat Serangkai, mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hattta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara. Empat tokoh nasionalis ini lalu membentuk sebuah gerakan baru yang dinamakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Putera resmi didirikan pada tanggal 16 April 1943. Gerakan yang didirikan atas dasar prakarsa pemerintah Jepang ini bertujuan untuk membujuk kaum nasionalis sekuler dan kaum intelektual agar dapat mengerahkan tenaga dan pikirannya untuk usaha perang negara Jepang. Gerakan ini ini tidak dibiayai pemerintahan Jepang. Walaupun demikian, pemimpin bangsa ini mendapat kemudahan untuk menggunakan fasilitas Jepang yang ada di Indonesia, seperti radio dan koran. Dengan cara ini, para pemimpin angsa dapat berkomunikasi secara leluasa kepada rakyat. Sebab, pada masa ini radio umum sudah banyak yang masuk ke desa-desa. Pada akhirnya, gerakan ini ternyata berhasil mempersiapkan mental masyarakat Indonesia untuk menyambut kemerdekaan pada masa yang akan datang.

3. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) Golongan nasionalis Islam adalah golongan yang sangat anti Barat, hal itu sesuai dengan apa yang diinginkan Jepang. Jepang berpikir bahwa golongan ini adalah golongan yang mudah dirangkul. Untuk itu, sampai dengan bulan Oktober 1943, Jepang masih mentoleransi berdirinya MIAI. Pada pertemuan antara pemuka agama dan para gunseikan yang diwakili oleh Mayor Jenderal Ohazaki di Jakarta, diadakanlah acara tukar pikiran. Hasil acara ini dinyatakan bahwa MIAI adalah organisasi resmi umat Islam. Meskipun telah diterima sebagai organisasi yang resmi, tetapi MIAI harus tetap mengubah asas dan tujuannya. Begitu pula kegiatannya pun dibatasi. Setelah pertemuan ini, MIAI hanya diberi tugas untuk menyelenggarakan peringatan hari-hari besar Islam dan pembentukan Baitul Mal (Badan Amal). Ketika MIAI menjelma menjadi sebuah organisasi yang besar maka para tokohnya mulai mendapat pengawasan, begitu pula tokoh MIAI yang ada di desa-desa. Lama kelamaan Jepang berpikir bahwa MIAI tidak menguntungkan Jepang, sehingga pada bulan Oktober 1943 MIAI dibubarkan, lalu diganti dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dan dipimpin oleh K.H Hasyim Asy’ari, K.H Mas Mansyur, K.H Farid Ma’ruf, K.H. Hasyim, Karto Sudarmo, K.H Nachrowi, dan Zainul Arifin sejak November 1943. Jika dilihat lebih saksama, secara politis pendudukan Jepang telah mengubah beberapa hal, di antaranya sebagai berikut. a. Berubahnya pola perjuangan para pemimpin Indonesia, yaitu dari perjuangan radikal menuju perjuangan kooperatif (kerja sama). Hal ini dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia untuk membina mental rakyat. Misalnya melalui keterlibatan rakyat dalam Putera dan Jawa Hokokai. b. Berubahnya struktur birokrasi, yaitu dengan membagi wilayah ke dalam wilayah pemerintah militer pendudukan. Misalnya, diperkenalkannya sistem tonarigumi (rukun tetangga) di desa-desa. Lalu beberapa gabungan tonarigumi ini dikelompokkan ke dalam ku (desa atau bagian kota). Akibat ini semua, desa menjadi lebih terbuka dan banyak juga dari orang Indonesia yang menduduki jabatan birokrasi tinggi di pemerintahan, suatu hal yang tidak terjadi pada masa pemerintahan Belanda.

4. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) Selang beberapa waktu, ternyata pemerintah Jepang mulai menyadari bahwa, gerakan Putera lebih banyak menguntungkan rakyat Indonesia dan kurang menguntungkan pihaknya. Untuk itu, Jepang membentuk organisasi baru yang dinamakan Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Tujuan pendirian organisasi ini adalah untuk penghimpunan tenaga rakyat, baik secara lahir ataupun batin sesuai dengan hokosisyin (semangat kebaktian). Adapun yang termasuk semangat kebaktian itu di antaranya: mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan sesuatu dengan bukti. Organisasi ini dinyatakan sebagai organisasi resmi pemerintah. Berarti, organisasi ini diintegrasikan ke dalam tubuh pemerintah. Organisasi ini mempunyai berbagai macam hokokai profesi, di antaranya Izi hokokai (Himpunan Kebaktian Dokter), Kyoiku Hokokai (Himpunan Kebaktian Para Pendidik), Fujinkai (Organisasi Wanita), Keimin Bunka Syidosyo (Pusat Budaya) dan Hokokai Perusahaan. Struktur kepemimpinan di dalam Jawa Hokokai ini langsung dipegang oleh Gunseikan, sedangkan di daerah dipimpin oleh Syucohan (Gubernur atau Residen). Pada masa ini, golongan nasionalis disisihkan, mereka diberi jabatan baru dalam pemerintahan, akan tetapi, segala kegiatannya memperoleh pengawasan yang ketat dan segala bentuk komunikasi dengan rakyat dibatasi.

5. Seinendan Seinendan adalah organisasi semi militer yang didirikan pada tanggal 29 April 1943. Orang-orang yang boleh mengikuti organisasi ini adalah pemuda yang berumur 14-22 tahun. Tujuan didirikannya Seinendan adalah untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan menggunakan tangan dan kekuatannya sendiri. Tetapi, maksud terselubung diadakannya pendidikan dan pelatihannya ini adalah guna mempersiapkan pasukan cadangan untuk kepentingan Jepang di Perang Asia Timur Raya.

6. Keibodan Organisasi ini didirikan bersamaan dengan didirikannya Seinendan, yaitu pada tanggal 29 April 1943. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 26 45 tahun. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk membantu polisi dalam menjaga lalu lintas dan melakukan pengamanan desa.

7. Fujinkai  dibentuk pada bulan Agustus 1943. Organisasi ini bertugas untuk mengerahkan tenaga perempuan turut serta dalam memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib. Dana wajib dapat berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak ataupun keperluan-keperluan lainnya yang digunakan untuk perang.

8.Barisan Pelopor
Barisan Pelopor dibentuk pada tanggal 1 November 1944. Organisasi semimiliter ini dibentuk sebagai hasil keputusan sidang ketiga dari Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat. Barisan Pelopor dipimpin oleh Ir. Soekarno. Sedangkan wakilnya yaitu R.P. Suroso, Otto Iskandardinata dan dr. Buntaran Martoatmojo.

Tokoh nasionalis yang duduk dalam Barisan Pelopor berusaha memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk menanamkan semangat nasionalisme di kalangan para pemuda. Para pemuda dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasionalis. Di dalam pidatonya, para tokoh nasionalis selalu menyelipkan kata-kata untuk membangkitkan semangat cinta tanah air di kalangan para pemuda.

9. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) Golongan nasionalis Islam adalah golongan yang sangat anti Barat, hal itu sesuai dengan apa yang diinginkan Jepang. Jepang berpikir bahwa golongan ini adalah golongan yang mudah dirangkul. Untuk itu, sampai dengan bulan Oktober 1943, Jepang masih mentoleransi berdirinya MIAI. Pada pertemuan antara pemuka agama dan para gunseikan yang diwakili oleh Mayor Jenderal Ohazaki di Jakarta, diadakanlah acara tukar pikiran. Hasil acara ini dinyatakan bahwa MIAI adalah organisasi resmi umat Islam. Meskipun telah diterima sebagai organisasi yang resmi, tetapi MIAI harus tetap mengubah asas dan tujuannya. Begitu pula kegiatannya pun dibatasi. Setelah pertemuan ini, MIAI hanya diberi tugas untuk menyelenggarakan peringatan hari-hari besar Islam dan pembentukan Baitul Mal (Badan Amal). Ketika MIAI menjelma menjadi sebuah organisasi yang besar maka para tokohnya mulai mendapat pengawasan, begitu pula tokoh MIAI yang ada di desa-desa. Lama kelamaan Jepang berpikir bahwa MIAI tidak menguntungkan Jepang, sehingga pada bulan Oktober 1943 MIAI dibubarkan, lalu diganti dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dan dipimpin oleh K.H Hasyim Asy’ari, K.H Mas Mansyur, K.H Farid Ma’ruf, K.H. Hasyim, Karto Sudarmo, K.H Nachrowi, dan Zainul Arifin sejak November 1943. Jika dilihat lebih saksama, secara politis pendudukan Jepang telah mengubah beberapa hal, di antaranya sebagai berikut. a. Berubahnya pola perjuangan para pemimpin Indonesia, yaitu dari perjuangan radikal menuju perjuangan kooperatif (kerja sama). Hal ini dimanfaatkan oleh para pemimpin Indonesia untuk membina mental rakyat. Misalnya melalui keterlibatan rakyat dalam Putera dan Jawa Hokokai. b. Berubahnya struktur birokrasi, yaitu dengan membagi wilayah ke dalam wilayah pemerintah militer pendudukan. Misalnya, diperkenalkannya sistem tonarigumi (rukun tetangga) di desa-desa. Lalu beberapa gabungan tonarigumi ini dikelompokkan ke dalam ku (desa atau bagian kota). Akibat ini semua, desa menjadi lebih terbuka dan banyak juga dari orang Indonesia yang menduduki jabatan birokrasi tinggi di pemerintahan, suatu hal yang tidak terjadi pada masa pemerintahan Belanda.



10.Hizbullah
Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam yang dinamakan Hizbullah (tentara Allah) yang dalam istilah Jepangnya disebut Kaikyo Seinen Teishintai. Hizbullah mempunyai tugas pkok, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai tentara cadangan dengan tugas dan program, antara lain :
  • melatih diri, jasmani maupun rohani dengan segiat-giatnya.
  • membantu tentara Dai Nippon.
  • menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh.
  • menggiatkan dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang.
2. Sebagai pemuda Islam dengan tugas dan program, antara lain : menyiarkan agama Islam, memimpin umat Islam agar taat menjalankan agama Islam, dan membela agama dan umat Islam Indonesia.

11. Heiho
Heiho merupakan pasukan bentukan tentara Jepang pada masa Perang Dunia II. Pasukan ini dibentuk berdasarkan instruksi Bagian Angkatan Darat Markas Besar Umum Kemaharajaan Jepang pada tanggal 2 September 1942 dan mulai merekrut anggotanya pada tanggal 22 April 1943.

Awal pembentukan Heiho dimaksudkan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit pertahanan, serta penjagaan.

Dalam perkembangannya, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang. Menjelang akhir pendudukan Jepang di Indonesia, jumlah pasukan Heiho diperkirakan mencapai 42.000 orang dan setengahnya berada di Pulau Jawa.

Heiho dibubarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) setelah Jepang menyerah kepada Sekutu.

12.Peta
Selain membentuk Heiho, untuk menambah kekuatan di Indonesia, Jepang membentuk Peta (Pembela Tanah Air) sebagai organisasi militer. Peta resmi berdiri pada tanggal 3 Oktober 1943, berdasarakan peraturan pemerintah Jepang yang disebut Osamu Seirei, Nomor 44. Berdirinya Peta mendapat sambutan hangat di kalangan pemuda.

Di dalam Peta mengenal pangkat yang berbeda-beda. Misalnya ada daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).

Berbeda dengan Heiho, Peta merupakan organisasi tentara sukarela ini tidak secara resmi ditempatkan di bagian organisasi bala tentara Jepang. Peta dalam hal ini dimaksudkan sebagai pasukan gerilya pembantu guna melawan bila sewaktu-waktu serbuan musuh datang.

Jadi, Peta bertugas membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Tokoh yang terkenal dalam Peta adalah Supriyadi dan Sudirman.

13. Pembentukan BPUPKI dan PPKI Kekalahan-kekalahan yang diterima Jepang, membuat kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Jepang turut melemah. Mulai awal tahun 1943, di bawah perintah Perdana Menteri Tojo, pemerintahan Jepang diperintahkan untuk memulai penyelidikan akan kemungkinan memberi kemerdekaan terhadap daerah-daerah pendudukannya. Untuk itu, kerja sama dengan bangsa Indonesia mulai diintensifkan dan mengikutsertakan wakil Indonesia, seperti Soekarno dalam parlemen Jepang. Pada tahun 1944, kedudukan Jepang semakin terjepit. Oleh karena itu, untuk mempertahankan pengaruh Jepang di negara-negara yang didudukinya, Perdana Menteri Koiso mengeluarkan Janji Kemerdekaan pada tanggal 7 September 1945 dalam sidang parlemen Jepang di Tokyo. Sebagai realisasi dari janji tersebut, pada tanggal 1 Maret 1945, Letnan Jenderal Kumakici Harada (pemimpin militer di Jawa) mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang penting dan perlu bagi pembentukan negara Indonesia, misalnya saja hal-hal yang menyangkut segi ekonomi dan politik. BPUPKI ternyata tidak bertahan lama. Dalam perkembangan berikutnya, BPUPKI dibubarkan, lalu diganti dengan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini diresmikan sesuai dengan keputusan Jenderal Terauchi, yaitu seorang panglima tentara umum selatan, yang membawahi semua tentara Jepang di Asia Tenggara pada tanggal 7 Agustus 1945. Setelah itu, diadakanlah pertemuan antara Soekarno, M. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat dengan Jenderal Terauchi di Dalat. Di dalam pertemuan itu, Jenderal Terauchi menyampaikan bahwa Pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia yang wilayahnya meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda.

28 March 2015

SOUVENIR BARBIE WISUDA


Pembuatan barbie ini dipromotori oleh sarjana arsitektur yang terbiasa membuat maket bangunan dan ingin mewujudkan wisuda pada sebuah barbie yang cantik namun dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan sebagai sebuah kenang - kenangan ataupun oleh - oleh adik adiknya agar termotivasi juga untuk menjadi sarjana dikemudian hari.



Barbie tersedia dalam 3 kwalitas dengan rincian sebagai berikut
Barbie Wisuda KW 1
Eceran Rp. 50.000,-
Grosir Rp.  40.000,- / Minimal order 1 Lusin ( 12 Buah )

Barbie Wisuda KW 2
Eceran Rp. 45.000,-
Grosir Rp. 35.000,- / Minimal order 1 Lusin ( 12 Buah )

Barbie Wisuda KW 3
Eceran Rp. 35.000,-
Grosir Rp.  25.000,- / Minimal order 1 Lusin ( 12 Buah )

07 March 2015

Makalah Berbahasa Jawa Kethoprak



MAKALAH BAHASA JAWA

“KETOPRAK”



Makalah Berbahasa Jawa Kethoprak



MAKALAH BAHASA JAWA

“KETOPRAK”






Disusun oleh:

1.      Ehfa Chosmiatun
2.      Erna Novia
3.      Lailatul Munawaroh
4.      Maura Azzah
5.      Annisatun Khoiriyah
6.      Uswatun Khasamah



Kelas                   :       XI Pk
Mapel                 :       Bahasa Jawa

KATA PENGANTAR



Khanti ngucap syukur ing ngarsaning Gusti Allah SWT, penyusun saged ngrampungake tugas punika, khanti mboten halangan satunggalipun.
Matur suwun sanget dhumateng Bapak/Ibu Pembimbing ingkang sampun membimbing penyusun damel kliping punika.
Kliping punika kangge njangkepi tugas Bahasa Jawa wonten ing MA Al Fatah Banjarnegara ingkang benjeng. Mugi kliping punika wonten paedahipun dhumateng kita sedaya.
Kliping punika taksih kirang sempurna amargi wedal ingkang kasesa kalian kirang pangertosipun penyusun. Pramila penyusun nyuwun pangapunten lan nampi kritik lan saran saking pemaos, wasono matur nuwun.

                                                                                                                       



                                                                                                            Penyusun












 DAFTAR ISI





HALAMAN JUDUL..................................................................................... i        
KATA PENGANTAR........................................................................ .......... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang....................................................................................... 1
B.      Tujuan.......................................................................................... .......... 1
C.      Manfaat.................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A.      Sejarah  .................................................................................................. 2
B.      Jinis ........................................................................................................ 3
C.      Isi carita.................................................................................................. 4
D.      Perangkat pengiring................................................................................ 5
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan    ...................................................................................... 7
B.     Saran             ...................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 9








BAB I
PENDAHULUAN

Ingang melatar belakangi penyusunan makalah basa jawi ingkang judulipun seni ketoprak ingih punika kangge njangkepi tugas saking guru basa jawi inggih punika padamelan makalah basa jawi
Tujuan padamelan makalah punika inggih punika
·         Njangkepi tugas saking guru basa jawi
·         Kangge latihan ndamel makalah basa jawi
·         Kangge nambah wawasan kita khususipun tentang ketoprak

   C.    Manfaat

·         Kangge nambah wawasan kita sedaya
·         Kangge latihan ndamel makalah












BAB II
PEMBAHASAN

Ketoprak
Ketoprak kalebu salah sawijining kesenian rakyat ing Jawa tengah, ananging ugo bisa tinemu ing Jawa sisih Wetan (Jawa Timur ).Ketoprak wis nyawiji dadi budaya masyarakat Jawa tengah lan biso ngasorake kesenian liyane ,umpamane Srandul, Emprak lan sakliyane. Ketoprak wiwit bebukane awujud dedolanan para priyo ing dusun kang lagi nganaake lelipur sinambi nabuh lesung kanthi irama ana ing waktu wulan purnama ndadari , kasebut Gejog. Ana ing tembe kaering tembang bebarengan ing kampung /dusun kanggo lelipur. Sak teruse ana tambahan gendang, terbang lan suling, mula wiwit saka iku kasebut Ketoprak Lesung, kira-kira kadadeyan ing tahun 1887. Sak banjure ana ing tahun 1909 wiwitan dianaake pagelaran Ketoprak kanthi paripurna/lengkap.

Pagelaran Ketoprak wiwitan kang resmi ing ngarsane masyaraket/umum, yokuwi Ketoprak Wreksotomo, dipandegani dening Ki Wisangkoro, sing mandegani kabeh para pria. Carita kang dipagelarake yoiku : Warso – Warsi, Kendono Gendini, Darmo – Darmi, dlan sapanunggalane.

Sak wise iku pagelaran Ketoprak sang soyo suwe dadi lan apike lan dadi klangenane masyarakat, utamane ing tlatah Yogyakarta. Ing kadadeyan sak wise Pagelaran Ketoprak dadi pepak anggone carita lan ugo kaering gamelan . Anane gegayutan karo pagelaran “teater” para narapraja ,

A.    Sajarah
       
Kethoprak wiwit bebukané awujud dedolanan para priya ing dhusun sing lagi nganaaké lelipur sinambi nabuh lesung kanthi irama ana ing waktu wulan purnama ndadari, kasebut Gejog. Ana ing tembé kaéring tembang bebarengan ing kampung /dhusun kanggo lelipur. Saterusé ana tambahan kendhang, terbang, lan suling. Mula wiwit saka iku kasebut Kethoprak Lesung, kira-kira kadadeyan ing tahun 1887. Banjur ana ing tahun 1909 wiwitan dianakaké pagelaran Kethoprak kanthi paripurna/lengkap.

Pagelaran Kethoprak wiwitan sing resmi ing ngarepé masyarakat/umum, yaiku Kethoprak Wreksotomo, dipandhegani dening Ki Wisangkoro, sing mandhegani kabeh kakung. Carita sing dipagelarake yaiku : Warsa - Warsi, Kendana Gendini, Darma - Darmi, lan sapanunggalane.
Sawise iku pagelaran Kethoprak sansaya suwe dadi lan apike uga dadi klangenane masyarakat, utamane ing tlatah Yogyakarta. Ing kadadeyan sawise Pagelaran Kethoprak dadi pepak anggone carita lan ugo kaering gamelan.
B. Jinis
Anane gegayutan karo pagelaran "teater" para narapraja, mula pagelaran Kethoprak, bisa dibedakake mengkene :

·                     Kothékan Lesung : awujud awal mulané Kethoprak lan dadi winih ing tembé mburi dadi pagelaran Kethoprak.
·                     Kethoprak Lesung Wiwitan : wiwitane saka kothekan Lesung ana tari-tarian lan jangkep karo carita , panguripané para tani .
·                     Kethoprak Lesung : Amujudaké pagelaran jangkep lan nganggo carita rakyat kaering gamelan kayata kendhang, suling, terbang lan lesung. Iki sing bakal dadi laire pagelaran Kethoprak.
·                     Kethoprak Gamelan : Wiwitan saka Kethoprak Lesung, dijangkepi karo carita Panji lan ageman 'mesiran' ( Baghdad ).
·                     Kethoprak Gamelan Pendhopo : carita-caritane ngemungake carita Babad, dipagelarake nganti seprené . Pagelaranne ana ing panggung tanpa payon, nanging wis nyedhaki ana ing Gedhung/panggung , yaiku kasebut Kethoprak Pendapa ( Pagelarane ana ing 'Pendopo').
·                     Kethoprak Panggung : Iki pagelaran Kethoprak ingkang pungkasan , yaiku Kethoprak kang dipagelarake ana ing panggung kanthi carita campur, awujud carita rakyat, sejarah, babad uga carita adaptasi saka ing nagari manca ([[Sampek Eng Tay’’, Maling saka Bagdad lan sapanunggalane ).
Saiki bisa dipirsani Kethoprak Panggung ana ing tlatah Jawa Tengah lan Jawa Wetan. Pagelarane dadi profesional kanthi amungut bayaran karcis , uga kanggone para nayaga (pemain ) lan pradangga (penabuh gamelan ) kethoprak wis dadi panguripan. Tehnik pagelaran lan carita digawé luwih apik lan ditindakake kanthi teges lan tumemen. Tuladha mau bisa dipirsani ana ing Kethoprak "Siswo Budoyo" saking Tulung Agung, Jawa Wetan kang wis misuwur ana ing ngendi wae, dadi klangenane masyarakat.
C. Isi carita
Rupa-werna carita pagelaran Kethoprak umpama carita rakyat, dongeng, babad, legenda, sejarah lan adaptasi saka nagari manca bisa uga migunakake swasana Indonesia, tuladhane karya Shakespeare : Pangeran Hamlet utawa Sampek Eng Tay. Carita-carita baku: Darma-Darmi, Warsa-Warsi, Kendana-Gendini, Abdul Semararupi (crita Menak), Panji Asmarabangun, Klana Sewandana (crita Panji), Ande-ande lumut, Angling Darma, Roro Mendut, Damarwulan, Ranggalawe, Jaka bodo.

Carita klangenan masyarakat bisa awujud carita pahlawanan, paperangan, carita nglempengake kabecikan adate ing pungkasan carita sing tumindake becik, jujur bakal entuk kamenangan.

Ageman para nayaga pemain dipadakake karo carita kang dipagélarake, . Biasane nganggo ageman para Narapraja Jawa wektu jaman kerajaan biyen. Umpama Pangeran Wiroguna, Agemane ngangga Priyayi Jawa Pangeran saka tlatah Jawa Tengah ( Jogjakarta ), Semono uga para prajurit. Nanging uga ana ageman kang awujud simbolis ,umpamane Piyantun Wicaksana aweni ageman cemeng , Piyantun suci awerni agemmn pethak, ingkang kendhel agemane abang. Carita Baghdad agemane kasebut "Mesiran" nganggo ageman sutra. Agemen Wayang wong uga ana gegayutan karo Kethoprak, utamane Kethoprak pesisran tlatah Jawa sisih pesisir Lor. Umpamane carita Angling Darma, Menak Jingga/Damarwulan.
Uga ana ageman kasebut basahan, yokuwi ageman kejawen ananging cinampur ing liyan bisa arupa ageman batik, lan beskap uga surban (biasane nganggo uga jubah). Ageman basahan iki adate ana ing carita Menak utawa carita para wali/para ulama Islam ing sajerone praja.

Sing dadi ciri wancine Kethoprak : Carita kanthi para nayaga/pemain , kaering tabuhan (gamelan) ,Ageman tembang kang dadi tetenger kethoprak . Rembugan uga biasa nganggo tembang ,dadi tembang bisa mujudake dadi pangiring adegan, dialog, monolog ( rerasan dewe) utawa dadi narasi.

Wondene unining gamelan kanggo ngeringi tembang, adegan, ilustrasi swasana carita, swasana dramatik, kang mbedakake adegan siji lan sijine.

Kagem para maos sing kepingin midhangetake kethoprak ing format mp3 bisa ngundhuh ing kene http://apdnsemarang.wordpress.com/dagelan-ludruk-ketoprak/
D. Perangkat pengiring
Kendang, saron, ketuk, kenong, kempul lan gong bumbung utawa gong kemada. Gamelan jangkep adate nganggo suling utawa terbang. kanthi tambahan keprak.
Para nayaga kethoprak biasane pinter anggone "akting" uga kudu pinter nyanyi & nari .
Para pradangga gamelan, bebarengan karo sinden (waranggono),ngeringi irama gamelan kethoprak.Senadyan sing dianggo basa Jawa, nanging kudu nganggo "unggah-ungguh" basa. bisa nganggo Jawa biasa (ngoko), basa krama, lan Krama inggil.

Saiki, ana ing wolak waliking jaman, kethoprak uga duwe "improvisasi" kanthi wujud dagelan kethoprak. Umpamane awujud Dagelan lan Kethoprak Humor ana ing siaran Radio lan televisi. Carita bakune padha nanging dipagelarake kanthi dagelan. Mligi ngemungake lan nyenengake pamirsane. Bab paugeran nomer loro. Kethoprak mau biasane wis ora nganggo unggah ungguh basa lan tatakrama, sing baku bisa gawe geguyu. Carita lan basa ora nganggo paugeran baku. Mula bisa kasebut Kethoprak ora jangkep.





BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Kasimpulanipun inggih punika kasenaian ketoprak menika asenian asli saking tlatah jawi kita dados tiang enom kedah saged nglestarekaken budaya jawa ingkang kaancem teknologi-teknologi modern jaman sakniki.

Kritik Saran

Penyusunan makalah punika radi susah soale kedah ngagem basa jawi.,naning kita malah saget l;atihan bahasa jawi ingkan jawan sakniki sampuntersisihkan.

















DAFTAR PUSTAKA


Wikipedia.org/makalah jawa tentang ketoprak
Google.com/ketoprak jawa