27 September 2017

Pembunuhan Massal tanpa Peradilan

Pembunuhan Massal tanpa Peradilan
30 September 2010

Kastawi (70) tidak pernah memimpikan memiliki hidup yang begitu berwarna; sayangnya bukan warna pelangi yang indah namun warna hidup yang sangat "merah" ada lumuran darah di sana, ada noda hitam yang harus disimpan selama nyaris 35 tahun dilatar belakangi  "sejarah merah" bangsa ini. Berstatus sebagai narapidana dengan vonis 3.5 thn di LP Wonosobo karena kasus menggarong pada tahun 1965. Ia dan tiga napi lain suatu Subuh didaulat oleh militer untuk "kerja bakti" di Hutan Situkup, Ndempes, Kaliwiro - Wonosobo. Subuh itu ia digelandang memasuki hutan Situkup, ia dan tiga temannya diminta mencangkul dan membuat dua lubang berukuran PxLxD  @2 m. Pukul 07.00 pekerjaan selesai ia dibawa kembali ke LP untuk sarapan dan menjemput 21 orang penghuni LP untuk dibawa ke hutan itu, ada 10 anggota Kodim mengawal rombongan itu ke Situkup. Duapuluh satu orang yang dianggap terlibat G30S PKI dan dibon (dipindahkan) dari Yogyakarta pada 26 Februari 1966. Di antara 21 orang itu tersebutlah nama Ibnu Santoro - seorang dosen UGM yang baru saja pulang dari Amerika - belum sempat merampungkan kuliah sudah dipanggil kembali ke Indonesia. [caption id="attachment_273102" align="aligncenter" width="280" caption="trimudilah.blogspot"][/caption] Di hutan itu ke duapuluh satu orang itu disuruh duduk berhadap-hadapan dan diwajibkan menyanyi lagu Genjer-Genjer, kemudian mereka dinasehati agar insyaf akan ke PKI-annya. Setelah diminta berjanji untuk tidak kembali PKI, selanjutnya ....doooor, senapan ditembakkan ke mereka. Dengan senjata laras panjang, dua anggota Kodim memberondong 21 orang itu dalam jarak 0.5m, delapan Anggota Kodim lainnya berjaga-jaga. Seorang wanita tidak mempan ditembus berondongan peluru itu, akhirnya klewang disabetkan ke tubuhnya tapi sabetan klewangpun tak mampu melukai tubuhnya bahkan hingga empat klewang patah dibuatnya. Akhirnya perempuan itu diikat tambang dan dijebloskan ke lubang yang dibuat Kastawi hidup-hidup. Sempat dia berucap pada Kastawi yang disuruh menimbun lubang itu dengan tanah ..."Mas, jangan keras-keras, sakit." Kastawi dan dua temannya bekerja menimbun lubang yang sudah berisi ke duapuluh satu jasad itu sembari gemetaran dengan bersimbah airmata. Mereka terus bekerja karena jika tidak beres pekerjaannya maka mereka  diancam akan ditembak dan dikubur dalam lubang yang mereka gali itu. Dua pohon kelapa ditanam pada masing-masing lubang sebagai pertanda. Dan Kastawi serta kedua temannya harus menyimpan rahasia itu rapat-rapat hingga... Tahun 2000, saat sang penguasa itu sudah lengser ke prabon dan era keterbukaan sudah dimulai maka beranilah Kastawi bertutur tentang sejarah kelam itu. Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65/66)di bawah pimpinan Esther Indahyani Yusuf - seorang wanita muda yang aktif membela Hak Azasi Manusia pada 16 November 2000 itu melakukan penggalian di hutan itu dan menemukan kerangka dalam posisi saling bersilang dan bertumpuk tanpa penghormatan kepada sesama manusia - diperlakukan seperti tumpukan binatang. Tahun 2001, peristiwa ini difilmkan oleh Hilton Cordel Productions dengan judul SHADOW PLAY. 24 Juli  2009 saat Omar Dhani mantan Menteri/ Panglima Angkatan Udara meninggal seperti membuka kenangan lama. Kompas menurunkan dua tulisan obituari menandakan pentingnya sosok ini dalam perputaran sejarah Indonesia. Omar Dhani diadili dalam Sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub). Dituding bersama AURI terlibat dalam G30S PKI; selain dituduh karena Lanud. Halim PK yang berada di bawah wewenangnya menjadi tempat latihan Gerwani juga diberatkan karena mengeluarkan perintah harian Menteri/ Panglima AU setelah mendengar adanya G30S PKI dari siaran RRI. Divonis mati pada bulan Desember 1966, pada 2 Juni 1995 mendapat Grasi dan sejak 16 Agustus 1995 sudah bisa menghirup udara bebas. Kehidupan seorang yang menyandang stigma Tapol umum diketahui sangat berat.

26 September 2017

Power Pendamping Desa akan lebih kuat bahkan kuat sekali apabila tupoksi itu benar-benar terjaga

Cerita hari ini...
Semula banyak dari Pendamping mengira bahwa sebagai Pendamping Desa untuk saat ini tidak punya power seperti program sebelumnya, ternyata tidak, bahkan power saat ini lebih besar dan lebih kuat. Dahulu jika Pendamping tidak membubuhkan tanda tangan, maka bantuan tidak bisa cair. Sekarang kalau Pendamping Lokal Desa tidak digubris saran dan masukan, maka dihadirkanlah Pendamping Desa (PD). Hari ini kami melihat bangunan yang menurut masukan dari warga kurang tepat dan kurang kuat, kemudian kami ke kantor desa menemui Kepala Desa. Ketika PLD yang maju tanggapan masih biasa saja, lanjut PD yang turun tangan, langsung ke pokok permasalahan, kadesnya bingung dan tanya kepada PLD, ini siapa? Ini atasan saya pak, yang tingkat kecamatan. Tanpa banyak kata PLD itu dibawa ke ruangan berbeda, wajah pak kades merah merona, setengah memarahi PLD, kalau ada apa-apa itu saya dikabari dulu mas, jangan moro-moro bawa atasan kesini.
Akhirnya PLD dan PD langsung ke lokasi pembangunan, langsung dicek dll. Pak Kadespun menyusul dengan gaya memasukkan tangan ke saku, tapi masih merah itu. Mendengarkan saran dan pendapat dari PDTI, akhirnya masukkan dan saran kembali dibicarakan di kantor Desa. PDpun meninggalkan kantor desa, sekarang gantian PLD yang marah-marah setengah tertawa, Pak Kades salah satu tupoksi saya adalah untuk membackup pemdes dari pikiran negatif warga, menerangkan dan memberikan pengertian kepada warga soal pemdes dan pembangunannya, jadi pak kadea harus pahami itu.
Ketemu kesimpulannya,
1. Apabila kita bekerja sesuai tupoksinya (Monitoring salah satunya), maka kita akan nyaman sekali.
2. Bahwa sebenarnya kades yang arogan ketika berhadapan dengan pemeriksaan rata-rata minder
3. Power Pendamping Desa akan lebih kuat bahkan kuat sekali apabila tupoksi itu benar-benar terjaga.
4. Jangan pernah menerima apapun dari desa, kalau perlu pendampinglah yang memberi, entah itu rokok atau yang lainnya. Karena lidah kita akan ketelan ketika berbicara soal desa, apalagi masukan dan saran.
5. Saya pergi sambil tersenyum bahkan tertawa, senangnya jadi pendamping.
=============
Pendamping Watumalang 🤣🤣🤣

24 September 2017

Inilah Tips Dan Trik Untuk Para Bumil. Lakukan 7 Cara Ini Agar Dapat Melahirkan Normal Tanpa Jahitan

Inilah Tips Dan Trik Untuk Para Bumil. Lakukan 7 Cara Ini Agar Dapat Melahirkan Normal Tanpa Jahitan

Melahirkan normal tanpa jahitan bisa dikatakan sebagai prestasi luar biasa bagi wanita. Hal itu jelas, karena proses melahirkan normal itu sangatlah berat dan menyakitkan. Tidak semua wanita bisa tahan dan tenang menghadapi rasa sakit yang luar biasa pada saat bukaan 1-10. Akibat ketidak sabaran tersebutlah yang membuat wanita mengalami robekan pada area kewanitaanya. Robekan atau guntingan yang istilahnya dalam dunia kedokteran adalah episiotomy merupakan tindakan pengguntingan yang dilakukan guna melebarkan jalan lahir bayi. Proses pengguntingan tersebut memang tidak menyakitkan karena umumnya dokter akan memberikan anestesi local guna menghilangkan rasa sakitnya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya robekan atau episiotomy, diantaranya adalah :

 

1. Pengetahuan tentang persalinan normal

Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persalinan normal bisa menjadi bekal untuk menghadapi masa paling menegangkan tersebut. Ada beberapa tahapan dan proses yang harus dilalui dengan sabar agar persalinan bisa lancar tanpa jahitan. Jangan Lupa Siapkan 7 Hal ini Menjelang Persalinan

 

2. Persiapan sebelum persalinan

Perispan yang matang akan membantu mensukseskan proses persalinan normal tanpa jahitan. Ada beberapa persiapan yang wajib dilakukan sebelum persalinan, salah satunya senan khusus ibu hamil yang bertujuan melatih otot-otot di sekitar jalan lahir.

 

3. Memilih tempat bersalin yang nyaman

Memilih tempat bersalin wajib dilakukan agar Anda bisa mendapatkan tempat senyaman mungkin untuk menjalani persalinan yang lancar. Suasana yang tidak mendukung tentulah dapat mengganggu proses persalinan Anda.

 

4. Kuatkan stamina sebelum persalinan

Persalinan normal membutuhkan waktu yang lumayan lama bahkan menguras tenaga. Oleh karena itu ibu harus memiliki stamina yang kuat agar terhindar dari pengguntingan. Banyak istirahat dan penuhi kebutuhan nutrisi saat trimester akhir kehamilan agar kondisi tubuh Anda senantiasa bugar.

 

5. Buat diri Anda rileks saat persalinan

Ketegangan dan stress dapat menghambat proses persalinan, oleh karena itu pastikan Anda rileks dan tenang saat menjalani persalinan normal. Hal ini yang akan menghindarkan Anda dari jahitan saat persalinan.

 

6. Jangan mengangkat bokong saat mengejan

Mengangkat pantat atau bokong saat mengejan termasuk hal yang harus dihindari karena dapat mengakibatkan terjadinya robekan yang luas pada jalan lahir. Hal ini terjadi karena tidak adanya penyangga yang mengakibatkan otot mudah sobek ketika Anda mengangkat bokong.

 

7. Mengejanlah sesuai instruksi dokter

Jangan mengejan sebelum dokter mengistruksikannya, karena selain membuat tenaga Anda habis juga bisa memicu robekan pada jalan lahir. Maka itu, pastikan selalu turuti instruksi dari dokter atau bidan Anda agar persalinan lancar.

Dengan menerapkan beberapa tips diatas, semoga proses persalinan Anda bisa lancar dan tanpa mengalami robekan. Semoga bermanfaat!

  

07 September 2017

Agen JNE se Kabupaten Wonosobo

Bpk ibu agen yg terhormat kami mohon di kirim foto agen bpk ibu dr sisi luar dan dr sisi dalam. Akan kami kirim ke Magelang siang nanti.
Jadi yg blm terpasang branding mohon bisa di pasang karena itu sebagai sarana membantu market agen agar lbh di kenal di wilayah bpk ibu semua.
Posisi seperti itu biasanya tidak di ketahui oleh pelanggan baru mbak karena fungsi papan nama biar memudahkan pelanggan mencari posisi agen sdr
Agen Kalikajar juga sdh masuk terima kasih pak Sayaka dan juga ibu Ety Sukoharjo
Utk agen yg sdh masuk dr: tempelsari, Kalibeber, kertek, Kalikajar, Sapuran, kepil, sawangan, Sukoharjo, Koripan watumalang,.

Yg blm masuk Dieng, Sumberan, Kauman, bayangkara, ngasinan, jambusari,. Selomerto, Kaliwiro, Leksono, kalibawang dan Wadaslintang
Semoga besuk yg belum kirim bisa semua terkumpul kita simpan yg sdh ada dulu








Imunisasi MR di TPQ At-Thohiriyah, Kamis 7 September 2017

Kementerian kesehatan (Kemenkes) menegaskan untuk memproses pengajuan sertifikasi halal vaksin measles rubella (MR) kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun, menurut dia, sertifikasi halal terhadap vaksin itu tentu membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Kepala Biro Humas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Oscar Primadi mengatakan, bahwa dalam memberikan vaksin Rubella terhadap anak-anak sementara ini pihaknya masih berpegang pada Fatwa MUI Nomor 4 Tahun 2016 yang membolehkan imunisasi. Untuk pengajuan sertifikasi halal, menurut dia, Kemenkes masih melakukan proses.

"Soal bagaimana sertifikasi tentunya tidak mudah. Kita harus berproses, harus melakukan kajian-kajian. Tentunya apapun bentuknya kita hargai lah pendapat termasuk usulan," ujarnya saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (22/8).

Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek sempat berencana mendatangi Kantor MUI untuk membahas terkait sertifikasi halal vaksin Rubella, namun tidak terlaksana. Menurut Oscar, hal itu merupakan bagian proses untuk melakukan sertifikasi halal. "Itu bagian dari proses yang sedang kita jalankan. Nanti kita lihat hasil akhirnya ya," ucapnya.

Kendati banyak mendapat protes dari masyarakat terkait belum tersertifikasinya vaksin Rubella, Oscar menegaskan, bahwa Kemenkes tidak akan menghentikan program imunisasi yang menggunakan vaksin Rubella. 

Seperti diketahui, Kemenkes akan melakukan vaksinasi MR mulai fase pertama di bulan Agustus dan September 2017 untuk seluruh provinsi di Pulau Jawa; sekitar 36.776.100 atau 55 persen dari populasi Indonesia usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun.

"Programnya tetap jalan. Tidak ada kita intinya untuk ceritanya menghentikan karena ini program nasional 36 juta. Dan sekarang sudah berjalan bagus lah artinya dalam konteks on the track hampir cakupan 50 persen ke atas sampai hari ini," ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya akan mendengar usulan-usulan dari masyarakat ataupun dari MUI untuk menjalankan program tersebut, termasuk soal sertifikasi halal vaksin MR. "Ya kita dengar, tentunya kan gak mudah. Itu perlu proses. Yang pasti ini tidak ada ceritanya untuk dihentikan, tetap jalan. Ini tetap harus disukseskan untuk melindungi anak-anak bangsa," kata Oscar.

03 September 2017

ORANG BARAT “Terkejut Dengan CARA ISLAM MENYEMBELIH SAPI“

ORANG BARAT “Terkejut Dengan CARA ISLAM MENYEMBELIH SAPI“

Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut.

Simak penelitian ini.

1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari’atnya membuktikan penelitian ilmu modern.

2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Hannover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu: Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari’at Islam yang murni (tanpa proses pemingsanan) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan pemingsanan)?

3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permukaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Microchip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang di tubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa adaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan, saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu: arteri karotis dan vena jugularis.

6. Patut pula diketahui, syariat Islam tidak merekomendasikan metoda atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, Metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati. Nah, hasil penelitian inilah yang sangat ditunggu-tunggu!

8. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Hannover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb.:

Penyembelihan Menurut Syariat Islam

Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:

Pertama
Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua
Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. Pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga
Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompanya keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: “No feeling of pain at all!” (tidak ada rasa sakit sama sekali!).

Keempat
Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat

Pertama
Segera setelah dilakukan proses stunning (pemingsanan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi, sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta, dan (tampaknya) tanpa (mengalami) rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan).

Kedua
Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya tekanan rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, sampai jatuh pingsan).

Ketiga
Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuannya untuk menarik darah  dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat
Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.

Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit! Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya! Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang menganga lebar…!

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat Islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah ‘menyentuh’ saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karena grafik EEG tidak membuktikan dan tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Subhanallah… Memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah terhadap ajaran agama -Nya yang mulia ini.

Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan yang tersimpan di dalamnya.

Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda,
sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.

Jika mereka tergerak hatinya untuk menghidupkan tuntunan Al-Quran di tempat tinggalnya setelah membaca artikel yang Anda share, maka semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin...